About Me

- Dedy Budiman
- CHAMPION SALES TRAINER yang telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan salesmanship diberbagai perusahaan di Indonesia. Ia mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun dalam dunia penjualan dengan beragam jalur distribusi mulai dari End User, Retail, Traditional Market dan Modern Market
Labels
- ayu tingting (1)
- bandara (1)
- best seller (1)
- blue bird (1)
- calo (1)
- champion sales trainer (7)
- Dedy Budiman (15)
- dimana (1)
- general knowledge (1)
- kemana (1)
- networking (1)
- rio haryanto (1)
- sales trainer (11)
- selling you (1)
- sumpah pemuda (1)
- TIP SALES (7)
- whitney houston (1)
- zmot (1)
Monday, March 5, 2012
TOMATO - Top Of Mind Awareness Through Others
Beberapa dari anda mungkin familiar dengan kalimat ini “People buy from people they know”. Kalimat ini benar dan tidak salah, tetapi di era social media dikenal saja (know) tidaklah cukup. Untuk itu kalimat yang lebih sesuai sekarang ini adalah “People buy from people with whom they are familiar”
Mengapa familiar itu penting? Alasannya sederhana : in a world of choices the more familiar you
are to your prospective buyer, the less the perception of risk in doing
business with you.
Untuk itulah sebagai seorang SALES, anda harus terdengar dan
terlihat familiar dimata banyak orang yang merupakan potential prospek anda.
Landy Chase menyebutnya dengan istilah TOMATO yang merupakan
kepanjangan dari Top Of Mind Awareness Through Others.Dan salah satu cara yang
efektif untuk membangun TOMATO adalah dengan menggunakan Social Media.
Saya sendiri sudah merasakan dampaknya dari membangun TOMATO
melalui Social Media, beberapa bulan terakhir ini saya sedang ada project
roadshow training dengan beberapa brand ke puluhan kota di Indonesia. Dan luar
biasanya di setiap kota yang saya kunjungi selalu saja ada yang menyambut saya
dengan sangat baik walaupun kami tidak pernah bertemu sebelumnya.
Dan ketika saya tanya darimana mereka mengenal saya, mereka
mengatakan dari tulisan yang saya blast melalui beberapa milis dan bbm saya.
Jadi tidak aneh kalau diluar sana banyak orang susah mencari
order, saya sendiri juga sekarang sedang “susah” tapi bukan susah mencari order
melainkan susah menolak order alias kebanjiran order.
Kenapa bisa? Karena TOMATO
Happy Selling,
Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
Twitter : @dedybudiman
Wednesday, February 29, 2012
80 - 20 in Social Media
“Social media is not a media. The key is to listen, engage, and build relationships.” David Alston
Seiring
dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat, maka perkembangan
Social Media menjadi salah satu trend yang epidemic di dunia saat ini.
Ketertarikan terhadap Social Media bermula dari tahap penunjang kebutuhan
lambat laun meningkat menjadi taraf “ketergantungan”.
Untuk itu
agar bisa tetap eksis menjual seorang SALES harus mempelajari tentang SOCIAL
MEDIA. Berita baiknya mulai hari ini dan beberapa minggu kedepan saya akan
mensharingkan hal-hal penting yang akan sangat berguna untuk meningkatkan
pengetahuan anda tentang SOCIAL MEDIA yang akan berdampak terhadap penjualan.
Untuk bisa
menjual di SOCIAL MEDIA pertama-tama anda harus memahami prinsip 80 – 20 “Spend 80 percent of your time on
the social Web interacting and 20 percent of your time self promoting”
Artinya
anda harus terlebih dahulu berkomunikasi dan membangun relasi dengan
teman-teman social media anda sebelum menjual. Banyak sales yang berharap
dengan melakukan Broadcast Promosi melalui social media mereka akan mendapatkan
penjualan, padahal cara ini sangatlah mengganggu orang lain.
Jadi
kalau anda ingin menjual lewat social media gunakan 80% waktu untuk
berinteraksi dan 20% baru menjual. Contoh kongkritnya adalah setiap hari anda
harus berkomunikasi dengan teman-teman social media anda, misalnya mengucapkan
selamat ulang tahun, menanyakan kabar, dlsb. Setelah mereka menerima anda barulah
anda bisa menjual kepada mereka.
Happy
Selling,
Dedy
Budiman M.Pd
The
Champion Sales Trainer
Wednesday, February 22, 2012
Lupa bawa Celana Dalam
Beberapa waktu yang lalu ketika berada dikamar bilas usai berenang, saya mendengar ada orang dikamar bilas sebelah yang setengah berteriak berkata "Aduh...... Lupa bawa Celana Dalam (CD) Ganti lagi....."
Mendengar teriakannya saya jadi tertawa dalam hati, apa rasanya pulang berenang gak pakai celana dalam?
Setelah itu saya jadi teringat dengan kalimat yang sering diucapkan oleh teman-teman sales seperti ini :
"Aduh...brosurnya ketinggalan lagi"
"Wah, kalkulatornya gak bawa"
"Price Listnya ditaruh dimana yah?"
Sebenarnya seorang sales yang lupa bawa brosur, price list, kalkulator dan hal2 penting lainnya, sama seperti orang yang berenang tapi lupa bawa celana dalam ganti.
Padahal kita tahu CD adalah property wajib yang harus dibawa saat berenang. Kalau sampai tidak membawa CD anda tahu sendirikan rasanya gimana? Tidak enak dan tidak nyaman.
Sebagai seorang sales, anda juga harus mengetahui property wajib apa saja yang harus dibawa saat hendak menjual. Dan pastikan untuk selalu membawanya.
Kalau anda sampai lupa membawanya, artinya anda seperti orang yang tidak pakai celana dalam.
Happy Selling,
Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
Founder KOMISI - Komunitas Sales Indonesia
Mendengar teriakannya saya jadi tertawa dalam hati, apa rasanya pulang berenang gak pakai celana dalam?
Setelah itu saya jadi teringat dengan kalimat yang sering diucapkan oleh teman-teman sales seperti ini :
"Aduh...brosurnya ketinggalan lagi"
"Wah, kalkulatornya gak bawa"
"Price Listnya ditaruh dimana yah?"
Sebenarnya seorang sales yang lupa bawa brosur, price list, kalkulator dan hal2 penting lainnya, sama seperti orang yang berenang tapi lupa bawa celana dalam ganti.
Padahal kita tahu CD adalah property wajib yang harus dibawa saat berenang. Kalau sampai tidak membawa CD anda tahu sendirikan rasanya gimana? Tidak enak dan tidak nyaman.
Sebagai seorang sales, anda juga harus mengetahui property wajib apa saja yang harus dibawa saat hendak menjual. Dan pastikan untuk selalu membawanya.
Kalau anda sampai lupa membawanya, artinya anda seperti orang yang tidak pakai celana dalam.
Happy Selling,
Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
Founder KOMISI - Komunitas Sales Indonesia
Friday, February 17, 2012
Calo Bandara
Pagi ini saya menginjakkan kaki di Bandara Pattimura - Ambon dan sekeluar dari pintu bandara saya langsung di kerumuni oleh banyak calo taxi gelap yang menawarkan diri.
Bahkan saat saya sudah bilang "tidak" dan mengatakan ada yang menjemput, terus saja mereka mencecar utk menawarkan jasanya. Hal seperti ini memang umum terjadi di.berbagai bandara Indonesia.
Mengalami hal ini saya jadi teringat akan banyaknya komplain dari pelanggan tentang perilaku sales dalam menjual. Seringkali kelakuan sales sama dengan calo-calo dibandara.Mereka terus mencecar ketika menawarkan barang dan membuat akhirnya pelanggan tidak nyaman dan menjadi risih.
Padahal tidak semua SALES mempunyai perilaku seperti itu, apalagi seorang SALES CHAMPION. Mereka santun dalam menjual dan tidak memaksa tapi mengerti kebutuhan pelanggannya. Sehingga pelanggan senang dan puas.Jadi buat teman-teman Sales yang masih sering memaksa dalam menjual, saatnya untuk merubah cara anda.
Karena bila tidak maka anda tidak ada bedanya dengan calo bandara. Mengganggu dan menyebalkan dimata pelanggan.Happy Selling,
Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
Greatest Love Of All
Beberapa hari yang lalu dunia dikejutkan dengan meninggalnya Whitney Houston seorang penyanyi dunia bersuara emas. Dalam salah satu lagunya Greatest Love Of All, saya menemukan sebuah kalimat yang menginspirasi “The greatest love of all is easy to achieve, Learning to love yourself it is the greatest love of all”
Saat ini saya sedang ada beberapa project training Teacher Gathering baik dengan Stabilo maupun Jembatan Karier. Dalam acara tersebut saya berbicara dengan guru-guru dan siswa/i diberbagai kota di Indonesia. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru adalah bagaimana menjadi GURU IDOLA?
Saya menjawab bahwa salah satu kunci untuk menjadi GURU IDOLA adalah dengan mencintai profesi dan pekerjaan sebagai seorang GURU.
Hal ini juga berlaku untuk berbagai profesi lainnya termasuk SALES. Bila anda ingin menjadi seorang SALES CHAMPION maka anda harus mencintai pekerjaan anda sebagai SALES. Kalau ada orang bertanya apalagi calon MERTUA, apa pekerjaan anda? Maka anda harus dengan tegas dan mantab mengatakan bahwa anda adalah seorang SALES.
Bila anda tidak menerima diri anda sebagai seorang SALES maka anda tidak akan pernah mendapatkan Greatest Love seperti apa yang dinyanyikan oleh Whitney Houston.Happy Selling,
Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
www.dedybudiman.com
Subscribe to:
Posts (Atom)