About Me

My Photo
Dedy Budiman
CHAMPION SALES TRAINER yang telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan salesmanship diberbagai perusahaan di Indonesia. Ia mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun dalam dunia penjualan dengan beragam jalur distribusi mulai dari End User, Retail, Traditional Market dan Modern Market
View my complete profile
Wednesday, February 29, 2012

80 - 20 in Social Media


“Social media is not a media. The key is to listen, engage, and build relationships.” David Alston

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat, maka perkembangan Social Media menjadi salah satu trend yang epidemic di dunia saat ini. Ketertarikan terhadap Social Media bermula dari tahap penunjang kebutuhan lambat laun meningkat menjadi taraf “ketergantungan”.
Untuk itu agar bisa tetap eksis menjual seorang SALES harus mempelajari tentang SOCIAL MEDIA. Berita baiknya mulai hari ini dan beberapa minggu kedepan saya akan mensharingkan hal-hal penting yang akan sangat berguna untuk meningkatkan pengetahuan anda tentang SOCIAL MEDIA yang akan berdampak terhadap penjualan.

Untuk bisa menjual di SOCIAL MEDIA pertama-tama anda harus memahami prinsip 80 – 20 Spend 80 percent of your time on the social Web interacting and 20 percent of your time self promoting”
Artinya anda harus terlebih dahulu berkomunikasi dan membangun relasi dengan teman-teman social media anda sebelum menjual. Banyak sales yang berharap dengan melakukan Broadcast Promosi melalui social media mereka akan mendapatkan penjualan, padahal cara ini sangatlah mengganggu orang lain.

Jadi kalau anda ingin menjual lewat social media gunakan 80% waktu untuk berinteraksi dan 20% baru menjual. Contoh kongkritnya adalah setiap hari anda harus berkomunikasi dengan teman-teman social media anda, misalnya mengucapkan selamat ulang tahun, menanyakan kabar, dlsb. Setelah mereka menerima anda barulah anda bisa menjual kepada mereka.

Happy Selling,

Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
Wednesday, February 22, 2012

Lupa bawa Celana Dalam

Beberapa waktu yang lalu ketika berada dikamar bilas usai berenang, saya mendengar ada orang dikamar bilas sebelah yang setengah berteriak berkata "Aduh...... Lupa bawa Celana Dalam (CD) Ganti lagi....."

Mendengar teriakannya saya jadi tertawa dalam hati, apa rasanya pulang berenang gak pakai celana dalam?

Setelah itu saya jadi teringat dengan kalimat yang sering diucapkan oleh teman-teman sales seperti ini :

"Aduh...brosurnya ketinggalan lagi"
"Wah, kalkulatornya gak bawa"
"Price Listnya ditaruh dimana yah?"


Sebenarnya seorang sales yang lupa bawa brosur, price list, kalkulator dan hal2 penting lainnya, sama seperti orang yang berenang tapi lupa bawa celana dalam ganti.

Padahal kita tahu CD adalah property wajib yang harus dibawa saat berenang. Kalau sampai tidak membawa CD anda tahu sendirikan rasanya gimana? Tidak enak dan tidak nyaman.

Sebagai seorang sales, anda juga harus mengetahui property wajib apa saja yang harus dibawa saat hendak menjual. Dan pastikan untuk selalu membawanya.

Kalau anda sampai lupa membawanya, artinya anda seperti orang yang tidak pakai celana dalam.

Happy Selling,


Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
Founder KOMISI - Komunitas Sales Indonesia
Friday, February 17, 2012

Calo Bandara

Pagi ini saya menginjakkan kaki di Bandara Pattimura - Ambon dan sekeluar dari pintu bandara saya langsung di kerumuni oleh banyak calo taxi gelap yang menawarkan diri.

Bahkan saat saya sudah bilang "tidak" dan mengatakan  ada yang menjemput, terus saja mereka mencecar utk menawarkan jasanya. Hal seperti ini memang umum terjadi di.berbagai bandara Indonesia.
Mengalami hal ini saya jadi teringat akan banyaknya komplain dari pelanggan tentang perilaku sales dalam menjual. Seringkali kelakuan sales sama dengan calo-calo dibandara.

Mereka terus mencecar ketika menawarkan barang dan membuat akhirnya pelanggan tidak nyaman dan menjadi risih.
Padahal tidak semua SALES mempunyai perilaku seperti itu, apalagi seorang SALES CHAMPION. Mereka santun dalam menjual dan tidak memaksa tapi mengerti kebutuhan pelanggannya. Sehingga pelanggan senang dan puas.

Jadi buat teman-teman Sales yang masih sering memaksa dalam menjual, saatnya untuk merubah cara anda.
Karena bila tidak maka anda tidak ada bedanya dengan calo bandara. Mengganggu dan menyebalkan dimata pelanggan.

Happy Selling,

Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer

Greatest Love Of All

Beberapa hari yang lalu dunia dikejutkan dengan meninggalnya Whitney Houston seorang penyanyi dunia bersuara emas. Dalam salah satu lagunya Greatest Love Of All, saya menemukan sebuah kalimat yang menginspirasi “The greatest love of all is easy to achieve, Learning to love yourself it is the greatest love of all”

Saat ini saya sedang ada beberapa project training Teacher Gathering baik dengan Stabilo maupun Jembatan Karier. Dalam acara tersebut saya berbicara dengan guru-guru dan siswa/i diberbagai kota di Indonesia. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru adalah bagaimana menjadi GURU IDOLA?
Saya menjawab bahwa salah satu kunci untuk menjadi GURU IDOLA adalah dengan mencintai profesi dan pekerjaan sebagai seorang GURU.
Hal ini juga berlaku untuk berbagai profesi lainnya termasuk SALES. Bila anda ingin menjadi seorang SALES CHAMPION maka anda harus mencintai pekerjaan anda sebagai SALES. Kalau ada orang bertanya apalagi calon MERTUA, apa pekerjaan anda? Maka anda harus dengan tegas dan mantab mengatakan bahwa anda adalah seorang SALES.
Bila anda tidak menerima diri anda sebagai seorang SALES maka anda tidak akan pernah mendapatkan Greatest Love seperti apa yang dinyanyikan oleh Whitney Houston.

Happy Selling,


Dedy Budiman M.Pd
The Champion Sales Trainer
www.dedybudiman.com

Follow by Email

First Name:
E-Mail Address:

Subscribe By:
(Select One Only)
E-Mail
RSS Feed

Sitemeter